Pengikut

Sabtu, 22 Mei 2010

Bengawan Solo apakah tinggal kenangan?

Lagu ini diciptakan pada tahun 1940, ketika ia beusia 23 tahun. Gesang muda ketika itu sedang duduk di tepi Bengawan Solo, ia yang selalu kagum dengan sungai tersebut, terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu. Proses penciptaan lagu ini memakan waktu sekitar 6 bulan.

Lagu Bengawan Solo juga memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Jepang. Bengawan Solo sempat digunakan dalam salah satu film layar lebar Jepang

Lirik lagu Bengawan solo, menunjukkan betapa indahnya sungai tersebut, dan betapa cintanya beliau kepada Sungai Bengawan Solo
Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh

Ref:
Mata airmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatmu dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu

Belakangan, alunan indah Bengawan Solo yang sudah terdengar sejak 1940 itu menuai persoalan. Kepopuleran lagu itu yang membuat sejumlah orang mencoba mengklaim sebagai pencipta lagu legendaris milik sang maestro.
Warga negara Belanda bernama A. Holten menyatakan diri sebagai pencipta lagu tersebut!

Padahal jelas-jelas yang menciptakan adalah Gesang. Kurang perhatiannya pemerintah menyebabkan masalah tersebut terjadi. Bahkan pemerintah baru mengurus masalah akhir-akhir ini dan bersamaan dengan meninggalnya Gesang.

Apakah setelah meninggalnya penciptanya lagu ini akan diakui kembali oleh orang lain?
Itu adalah tugas kita sebagai penerus

MARI KITA BERSAMA MENJAGA HASIL KARYA DALAM NEGERI AGAR TAK DIAMBIL LAGI OLEH ORANG ASING